img.emoticon { padding: 0; margin: 0; border: 0; }

Jumat, 13 Januari 2012

Emoticon



Emoticon adalah sebuah icon berupa gambar still atau gerak yang menggambarkan suasana hati atau ekspresi wajah. Emoticon juga kadang disebut smiley, emote, dan lain-lain. Contoh yang paling sering digunakan yaitu smiley / emoticon yang dipakai saat chatting menggunakan messenger seperti Yahoo!Messenger, MSN,dll
Beberapa contoh emoticon antara lain :

 Emoticon ini menggambarkan ekspresi wajah seseorang yang sedang jatuh cinta


Emoticon ini menggambarkan seseorang yang sedang histeris atau tidak menerima akan sesuatu


 Sedangkan Emoticon ini menggambarkan ekspresi seseorang yang sedang sakit flu


 Emoticon ini menggambarkan ekspresi wajah seseorang yang sedang menangis


Emoticon ini menggambarkan ekspresi wajah seseorang yang sedang demam atau kepanasan



PROUDLY PRESENT PSIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA



Program studi Ilmu Keperawatan bertujuan untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang dapat menjadi tenaga ahli terampil di bidang keperawatan, beriman dan bertaqwa, berintegritas tinggi, berwawasan luas, dan profesional, berdasarkan relevansi dan kebutuhan pasar melalui peningkatan kualitas penelitian dan pendidikan serta berperan serta dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Gelar Akademik yang diperoleh adalah Sarjana Keperawatan (S.Kp).
Visi
mewujudkan program studi ilmu keperawatan sebagai program studi terkemukua dalam mengintegrasikan aspek keilmuan, keperawatan, keislaman, dan keIndonesian
Misi
1.      Menyelenggarakan pendidikan ners yang mengintegrasikan keislaman dan keperawatan
2.      Mengembangkan pusat ilmu keperawatan yang berlandaskan keislaman
3.      Mengembangkan etika ilmu yang didasarkan pada kaidah keislaman dalam pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan
4.      Memberikan kontribusi dalam pembangunan karakteristik bangsa
5.      Memberikan kontribusi dalam pengembangan profesi keperawatan
Tujuan
Tujuan umum
Menghasilkan profesi Ners (Ns) dengan kualifikasi akademik Sarjana Keperawatan (SKep) yang beriman dan bertaqwa, berintegritas tinggi, mempunyai keunggulan yang kompetetitif dalam persaingan global serta mampu mengintegrasikan ilmu keperawatan dan ilmu pengetahuan keislaman sehingga mampu berkontribusi dalam peningkatan kualitas derajat kesehatan bangsa Indonesia.

Tujuan khusus
·         Memiliki sikap profesional dan Islami
·         Mampu melaksanakan asuhan keperawatan
·         Mampu mengelola pelayanan keperawatan di ruang rawat inap
·         Mampu melaksanakan penelitian sederhana
·         Mampu berperan sebagai pendidik tenaga keperawatan yang berada di ruang lingkup tanggung jawabnya
Kompetensi- Kompetensi lulusan Program Studi ilmu keperawatan di FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Kompetensi Dasar
·         Mampu memahami dan menerapkan nilai nilai Keislaman
·         Mampu menjadi warga negara Indonesia yang baik (Kewarganegaraan)
·         Mampu menggunakan bahasa Arab secara pasif
·         Mampu menggunakan bahasa Inggris secara pasif dan aktif
·         Mampu mengintegrasikan ilmu fiqih dalam keperawatan (Fiqih kesehatan)
·         Mampu melakukan Praktek ibadah dan qiroah

Kompetensi Utama
·            Keterampilan keilmuan dan dasar-dasar keperawatan
·    Keterampilan menerapkan konsep keperawatan lintas budaya (transcultural nursing) dalam proses keperawatan
·            Keterampilan menerapkan konsep hubungan bantuan (Helping relationship)
·            Keterampilan mengumpulkan data dalam proses keperawatan
·            Keterampilan melakukan analisis data dalam proses keperawatan
·       Keterampilan merencanakan asuhan keperawatan dengan melibatkan klien dan keluarga dalam proses keperawatan
·            Keterampilan melaksanakan tindakan keperawatan
·            Keterampilan melakukan evaluasi dan revisi proses keperawatan
·            Keterampilan melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
·            Keterampilan mengelola pelayanan keperawatan di ruang rawat inap pada kasus yang lazim terjadi
·            Keterampilan mengelola masalah kesehatan yang lazim terjadi pada individu, keluarga dan masyarakat
·            Kemampuan menjadi anggota tim dalam pelayanan kesehatan
·            Memiliki tanggung jawab profesional

Kompetensi Pendukung
·         Keterampilan memanfaatkan berbagai sumber ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi terkini
·         Mampu melaksanakan Riset keperawatan tingkat pemula

Laboratorium keperawatan
Lab. Keperawatan PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini merupakan Lab. Keperawatan yang memiliki ruangan sangat Luas dan memiliki peralatan kesehatan layaknya di Rumah sakit dan merupakan Lab. Keperawatan terbaik   dibandingkan dengan program studi ilmu keperawatan yang lainnya.
Laboratorium ini terdiri dari beberapa ruang, yaitu :
1. Nurse Station
2. Ruang Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
3. Ruang Keperawatan Anak
4. Ruang Keerawatan Maternitas
5. Ruang keperawatan Dasar
6. Ruang Operasi

Chatting


  1. 1.    Pengertian Chatting
CHATTING adalah suatu feature dalam Internet untuk berkomunikasi sesama pemakai Internet yang sedang online (yang sedang sama-sama menggunakan Internet). Komunikasi bisa berupa teks (text chat) atau suara (voice chat). Anda mengirim pesan dengan teks atau suara kepada orang lain yang sedang online, kemudian orang yang dituju membalas pesan Anda dengan teks atau suara, demikian seterusnya.

  1. 2.    Etika chatting tersebut antara lain:

§  Harus Sopan, siapa pun partner chatting kita, mengenalnya atau tidak, jangan sampai kita memperlakukan partner chatting dengan tidak sopan, seperti mengetikkan kata-kata porno atau kata-kata yang kasar atau tidak pantas lainnya.

§  Jangan memaksakan kehendak, apapun alasan partner chatting sehingga dia tidak mau melayani percakapan dengan kita, kita harus menghormatinya dan tidak boleh memaksanya untuk menjawab atau meladeni percakapan kita.

§  Harus Jujur, usahakan untuk menuliskan sesuatu apa pun dengan jujur (kecuali untuk hal-hal yang menyangkut privasi), karena hal ini akan membuat partner chatting kita percaya dan menghargai kita. Yakinlah bahwa sejelek atau seburuk apa pun, jika kita mengatakannya dengan jujur, orang lain akan menghargai kita dengan baik dan mengangkat topi untuk itu. Yang sering kita jumpai (bahkan saya sendiri) adalah sulit untuk mengatakan apa adanya, seperti umur, status, atau perkerjaan.

§  Jangan suka mengganggu dan iseng, walaupun partner chatting keliatan online, belum tentu dia mempunyai waktu untuk melakukan chatting dengan kita, siapa tahu dia mempunyai pekerjaan yang memerlukan konsentrasi. Jika demikian, kita tidak boleh mengganggunya atau mengisenginya dengan mengetikkan “BUZZ” terus menerus.

§  Jangan pernah membawa SARA, karena hal ini sangat sensitive yang dapat memicu perselisihan dan yakinlah hal ini tidak akan memberi manfaat apa-apa bagi kedua belah pihak.

§  Ucapkan salam, tidak ada buruknya jika ucapan salam diterapkan pada saat chatting yang justru dapat menambah suasana keakraban. Pada setiap perjumpaan kita bisa mengetikkan selamat siang, halo, hi, atau senang bertemu Anda kembali, atau jika ingin mengakirinya, bisa mengetikkan selamat tinggal, bye, atau sampai ketemu lagi.

§  Jangan menuliskan dengan HURUF BESAR (kapital) karena hal ini mengandung arti teriakan sehingga dapat membuat partner chatting marah atau tersinggung.

§  Aktifkan status offline, hal ini dapat menjadi alternative jika Anda sedang sibuk dan tidak ingin “diganggu” chatter lain, dan ini sah-sah saja.

§  Jangan terlalu banyak membuka dialog pada saat yang bersamaan, jika Anda tidak ingin dikatakan tidak serius oleh partner chatting Anda, karena harus melayani banyak dialog dengan yang lain. Selain itu, jika sembari menyelesaikan tugas pekerjaan, maka akan sangat mengganggu kelancaran pekerjaan Anda tersebut.

§  Jangan lupa minta izin kepada partner chatting, pada saat kita ingin meninggalkan komputer, siapa tahu dia sedang menunggu jawaban dari kita.

§  Jika Anda salah masuk room dengan tema yang tidak Anda sukai, jangan sekali-sekali membelokkan tema obrolan sesuai keinginan Anda, kecuali Anda sudah mendapat mandat dari chatter lainnya. Atau lebih baik Anda keluar dari room tersebut.

§  Selain etika chatting yang telah disebutkan di atas, ada tips chatting lain yang mungkin perlu kita ketahui adalah, antara lain seperti di bawah ini.

§  Gunakanlah nickname yang baik dan sopan.

§  Jangan menggunakan nama asli sebagai nickname Anda.

§  Jangan pernah memberikan alamat dan nomor telepon kepada chatter yang belum Anda kenal sama sekali.

§  Jika Anda menggunakan webcam, jangan sembarangan memberi izin kepada chatter yang tidak Anda kenal.

§  Jika ingin memview webcam dari partner chatter, harus meminta izin dengan baik-baik kepadanya, kalau pun tidak diizinkan Anda harus menghormatinya.

§  Jika harus melakukan copy darat, pastikan Anda tidak sendirian, hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

§  Jangan pernah melayani chatter yang menggunakan kata-kata kasar atau tidak sopan.

  1. 3.    Keuntungan Chatting:
1). Sosial :
Dengan adanya sarana chatting akan membuat penggunanya memperluas pergaulan dan sosialisasi dengan orang-orang baru yang belum pernah dilihatnya sehingga akan menambah banyak temen, selain itu  dengan bertambahnya teman akan membuat pengguna memiliki koneksi dimana-mana, dan jaringan network pun akan bertambah luas. Sarana chatting juga dapat digunakan untuk membentuk kelompok-kelompok sosial yang memiliki kesamaan tujuan.  Bahkan saat ini sarana chatting bisa digunakan untuk koordinasi dikantor-kantor.
2). Psikologis :
Sarana latihan untuk mengungkapkan pendapat. Biasanya ada sebagian orang yang malu berpendapat dimuka umum, mungkin penyebab karena kurangnya percaya diri. Dengan lewat chatting mungkin pengguna akan bisa lebih berani dalam mengungkapkan pendapat. Karena tidak bertatapan muka langsung. Selain Itu sarana chatting juga bisa digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang sedang dirasakan penggunanya saat ini. Hal ini akan mengurangi baik tekanan psikologis dan menghilangkan kejenuhan pengguna.
3). Ekonomi
Dengan adanya sarana chatting memudahkan untuk mempromosikan barang ataupun jasa lebih murah hanya melalui teman chat yang satu ke teman chat lainnya dan bagi pengguna yang ingin membeli dapat langsung memesannya melalui media chatting. Hal ini sudah terbukti dengan banyaknya media online yang digunakan sebagai ajang untuk berdagang.

Manfaat Internet untuk Perawat


Internet memberikan banyak manfaat yang menguntungkan  bagi bidang kesehatan khususnya bagi keperawatan.

  1. Gudang Informasi. Dengan adanya Internet, dunia ilmu pengetahuan semakin terbuka khususnya ilmu pengetahuan keperawatan akan semakin berkembang, penyebaran informasipun semakin cepat, segala informasi di belahan dunia manapun dapat diperoleh dalam sekejap. Informasi yang tadinya sulit diperoleh, saat ini sudah bukan sesuatu yang sulit lagi. Ini semua dimungkinkan dengan adanya fasilitas Searh Engines, atau mesin pencari dalam dunia Internet, yang artinya adalah pencarian segala informasi yang kita perlukan, yang bisa saja berupa data, file, gambar, musik, maupun film. Search engine adalah suatu Web khusus yang menyediakan pelayanan untuk mengorganisasi, menyusun Index berdasarkan kategori, dari beberapa Website yang telah mendaftarkan site-nya, serta memberikan rate berdasar dari seringnya site tersebut dikunjungi. Hal tersebut akan sangat membantu perawat untuk menemukan halaman web yang kita butuhkan, cukup hanya dengan mengetikkan kata kunci pada form yang telah disediakan.
  2. Berbelanja Online Berbelanja dan membeli peralatan medis, obat-obatan, memesan buku yang dikehendaki dan  lain-lain secara instan, saat ini sangat mungkin dilakukan di Internet karena sekarang telah banyak halaman-halaman Web yang ditujukan untuk aktivitas ini, ibarat toko-toko on-line di Internet. Kita tinggal memilih produk atau jasa yang tersedia dan membayarnya secara on-line via kartu kredit, dan esoknya produk atau jasa tersebut sudah kita dapat. Dengan begitu, saat ini membeli obat atau peralatan medis yang tidak terdapat di Indonesia bukan hal yang mustahil.
  3. Berita-berita, Sekarang tidak lagi membutuhkan waktu menunggu hingga pagi, hanya untuk membaca berita, banyak sudah halaman-halaman Web yang menyediakan berita-berita dunia secara up-to-date dan selalu diperbaharui dari waktu ke waktu sesuai perkembangan berita yang ada. Berita-berita yang tersaji dalam halaman-halaman Web tersebut pun terbilang lengkap, mulai dari berit-berita kesehatan, olahraga, politik, keuangan, cuaca dan sebagainya. Perawat akan lebih mudah mencari berita-berita terbaru terkait dunia keperawatan.
  4.  Perpustakaan. Selain hal-hal tersebut diatas, Internet juga menyediakan fasilitas Perpustaakan Online, yang berupa kumpulan-kumpulan Web sites dari perpustakaan kelas dunia. Dalam Sites ini kita dapat memperoleh buku-buku yang dapat kita baca secara online maupun offline (setelah kita download terlebih dulu) secara gratis, buku-buku tersebut mulai dari kesehatan, ensiklopedia, Novel, Iptek, dan sebagainya. Tentunya tidak semua buku yang kita inginkan tersedia secara gratis, ada beberapa yang harus kita beli secara online yang biasanya transaksi tersebut dalam bentuk transaksi kartu kredit. Dengan adanya perpustakaan ini memungkinkan perawat dapat membaca lebih banyak buku dari berbagai sumber terbaru baik di Indonesia maupun di luar indonesia sehingga ilmu pengetahuan akan terus berkembang.
  5. Pendidikan. Salah satu website yang ada di Internet yang dapat membantu kita mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan kita adalah Website yang mengkhususkan pada Informasi seputar Pendidikan keperawatan. Website ini bermuatan lokal dan mencakup seluruh informasi, data serta statistik yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan dunia Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan di Tanah Air kita khususnya mengenai pendidikan keperawatan.

Sabtu, 26 November 2011

PERAN PERAWAT

A.      Peran Perawat
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengartuhi oleh keadaan sosial baik dari profesi maupun diluar profesi keperawatan yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsirsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :
  1. Peran Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan. Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhann dasar manusia yang dibutuhkan  melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
  2. Peran Perawat sebagai advokat klien. Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
  3. Peran Perawat sebagai Edukator. Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
  4. Peran Perawat sebagai coordinator. Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
  5. Peran Perawat sebagai kolaborator. Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
  6. Peran Perawat sebagai Konsultan. Peran ini sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Pertan ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
  7. Peran Perawat sebagai Pembaharuan. Peran ini dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Selain peran perawat berdasarkan konsirsium ilmu kesehatan, terdapat pembagian peran perawat menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983, yang membagi empat peran perawat:
  8. Peran Perawat sebagai Pelaksana Pelayanan Keperawatan. Peran ini dikenal dengan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu, keluarga, dan masyarakat, dengan metoda pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan.
  9. Peran Perawat sebagai Pendidik dalam Keperawatan. Sebagai pendidik, perawat berperan dalam mendidik individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Peran ini berupa penyuluhan kepada klien, maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik keperawatan.
  10. Peran Perawat sebagai Pengelola pelayanan Keperawatan. Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan sesuai dengan manajemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola, perawat melakukan pemantauan dan menjamin kualitas asuhan atau pelayanan keperawatan serta mengorganisasikan dan mengendalikan sistem pelayanan keperawatan. Secara umum, pengetahuan perawat tentang fungsi, posisi, lingkup kewenangan, dan tanggung jawab sebagai pelaksana belum maksimal.
  11. Peran Perawat sebagai Peneliti dan Pengembang pelayanan Keperawatan. Sebagai peneliti dan pengembangan di bidang keperawatan, perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan. Penelitian di dalam bidang keperawatan berperan dalam mengurangi kesenjangan penguasaan teknologi di bidang kesehatan, karena temuan penelitian lebih memungkinkan terjadinya transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, selain itu penting dalam memperkokoh upaya menetapkan dan memajukan profesi keperawatan.

LUKA BAKAR

A.      Identifikasi : Derajat & Luas Area Luka Bakar
         Kondisi luka bakar pada korban kecelakaan luka bakar dapat dikategorikan berdasarkan Derajat Kedalaman dan Luas Permukaan Tubuh yang terkena luka bakar.  
Derajat Kedalaman Derajat Kedalaman luka bakar dapat dilihat dari permukaan paling luar kulit. Derajat kedalaman luka bakar pada umumnya dibagi menjadi 3 kategori - tapi juga ada yang membagi menjadi 4 kategori :.
  1.  Derajat I (Satu), luka bakar ini merusak sebagian epidermis, biasanya kulit Terpapar oleh zat cair dengan suhu yang tidak terlalu tinggi dan waktu paparannya singkat. Timbul gejala kulit kemerahan, sakit dan yang harus diingat adalah tidak adanya gelembung kulit (Bula/Bulae).
  2. Derajat II (Dua) Dangkal, luka bakar ini merusak seluruh epidermis dan sebagian dermis (maksimal sampai papilla dermis) yang mengakibatkan epidermis terlepas dari dermis dan terisi oleh cairan plasma. Ini merupakan akibat dari rusaknya pembuluh darah kapiler oleh luka bakar sehingga cairan plasma keluar dari pembuluh darah. Derajat Dua ditandai dengan khas dengan terbentuknya gelembung kulit (Bula/Bulae). Bila gelembung kulit dilepaskan akan tampak kulit yang berwarna kemerahan.
  3. Derajat II (Dua) Dalam, luka bakar ini merusak seluruh dermis. Bila gelembung dilepas akan tampak kulit berwarna pucat, yang pada tes rasa kulit masih dapat merasakan perabaan halus atau rasa nyeri.
  4. Derajat III (Tiga), luka bakar ini sangat dalam dan merusak organ-organ dibawah kulit seperti otot, syaraf, tulang - dan untuk luka bakar yang diakibatkan listrik dapat merusak organ-organ tubuh lainnya seperti hati, ginjal dan jantung. Kulit tampak putih dan kaku bila digerakan. Kulit yang kaku ini bila terdapat melingkar pada anggota gerak harus segera dilakukan insisi (robekan) kulit untuk menghilangkan tekanan pada pembuluh darah nadi yang ada dibawahnya. Bila tidak bagian anggota gerak bagian distal (bawah) dari lesi akan mengalami kematian.
Luas Permukaan Tubuh
        Luas luka bakar dihitung berdasarkan persentase terhadap seluruh luas permukaan tubuh. Untuk mempermudah luas permukaan tubuh di bagi dalam 11 area dengan masing-masing area 9% (Rule of Nine), dan satu area dengan luas 1% untuk daerah kelamin. 11 area tersebut adalah meliputi seluruh kepala satu area; anggota gerak atas 2 area; dada 1 area; perut 1 area; punggung 2 area, anggota gerak bawah 4 area.
        Sebagai informasi, luas permukaan satu (1) telapak tangan adalah sama dengan 1% (satu persen) dari seluruh permukaan tubuh manusia. Artinya : luas seluruh permukaan tubuh manusia adalah terdiri dari 100 luas permukaan telapak tangan.

B.   Tahapan Perawatan Korban Kecelakaan Luka Bakar
  Sebagaimana telah diungkapkan, akibat yang ditimbulkan oleh kecelakaan luka bakar dipastikan begitu dahsyat dan membutuhkan perawatan yang sangat serius dan komprehensif. Adapun tahapan perawatan terhadap korban kecelakaan luka bakar yang dimaksud adalah meliputi tahapan sbb.:
Tahap 1 : Fase Resusitasi / Fase Kritis Tahap ini berlangsung sekitar 2 - 6 minggu sesuai dengan kondisi luka bakar dan kondisi penyerta lainnya. Pada tahap ini penderita dengan luka bakar berat akan dirawat di ruang ICU Luka Bakar. Tujuan utama tahap ini adalah mempertahankan hidup penderita.
Tahap 2 : Fase Penyembuhan Luka Tahap penyembuhan luka sangat dipengaruhi oleh derajat dan luas area luka bakar serta ketepatan dalam pola perawatan luka bakar. Perawatan luka bakar diseluruh dunia dibagi dalam dua kriteria besar:
·         Perawatan Luka Bakar secara Terbuka.
Perawatan secara terbuka dilakukan dengan tidak menutup luka bakar tersebut. Perawatan secara terbuka ini kurang sesuai untuk kondisi di Indonesia karena tingginya kelembaban udara memudahkan timbulnya infeksi pada luka bakar yang dirawat secara terbuka. Selain itu perawatan luka secara terbuka memudahkan penguapan yang akan berakhir dengan mudah terjadinya dehidrasi berulang. 
·         Perawatan Luka Bakar secara Tertutup. 
     Perawatan dilakukan dengan menutup luka bakar. Keuntungan dengan cara ini adalah berkurangnya penguapan dan memperkecil kemungkinan infeksi dengan mengurangi pemaparan terhadap mikroorganisme.

Tahap 3 : Fase Pengembalian Fungsi Anggota Gerak
    Fase ini dilakukan untuk mengindari terjadinya gangguan fungsi pada anggota gerak setelah luka bakar sembuh atau kering (tertutup epitel) baik secara tumbuh sendiri atau setelah dilakukan tandur alih kulit, diantaranya adalah dengan melakukan Fisiotheraphy. Jika terjadi gangguan fungsi anggota gerak biasanya akan dilakukan upaya dengan membuang skar dan keloid yang mengganggu gerakan. Luka baru yang terbuka dan terbentuk karena tindakan ini akan ditutup dengan tandur alih kulit dengan ketebalan yang mencukupi - yang biasanya diambil dari lipat paha penderita.
Untuk pencegahan pembentukan skar yang tebal dan kontraktur setelah luka bakar kering dapat dipasangkan pressure garment (pakaian yang dapat menekan dengan kekuatan tertentu) yang dipakai oleh pasien antara 8-12 jam / hari.
Tahap 4 : Fase Estetika/ Penampilan.
    Fase ini merupakan hal terakhir dan tersulit pada pasien luka bakar, karena setipis dan sekecil apapun luka bakar akan menimbulkan bekas yang sulit dihilangkan dan akan membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menyamarkan bekas tersebut.
    Hendaknya sudah diantisipasi dan dipersiapkan sejak awal penderita mengalami luka bakar ini. Beberapa yang dapat dilakukan setelah luka kering dengan memberikan sediaan yang menghambat terjadinya keloid (beberapa sedian seperti Mederma, Kenacort, Silgel) dengan berbagai komponen yang berbeda, sampai saat ini belum memberikan hasil seperti yang diharapkan. Penelitian terakhir menuju kearah pencarian Mormon yang terdapat didalam janin yang dapat menyembuhkan luka tanpa menimbulkan bekas.

http://www.lukabakar.net/kampanye/p3k_lukabakar.pdf